Jejak Membaca: Dunia Sophie. #4


 

"Sophie, seorang pelajar sekolah menengah berusia empat belas tahun. Suatu hari sepulang sekolah, dia mendapat sebuah surat misterius yang hanya berisikan satu pertanyaan: “Siapa kamu?”


Belum habis keheranannya, pada hari yang sama dia mendapat surat lain yang bertanya: “Dari manakah datangnya dunia?”


Seakan tersentak dari rutinitas hidup sehari-hari, surat-surat itu mempuat Sophie mulai mempertanyakan soal-soal mendasar yang tak pernah dipikirkannya selama ini. Dia mulai belajar filsafat."


...


Dunia Sophie karya Jostein Gaarder ini saya tahu ketika saya bersama kawan-kawan sering mengadakan sebuah diskusi pada tahun lalu, banyak orang yang berbicara tentang buku yang satu ini, tepatnya A Hagie, ia adalah orang yang merekomendasikan saya untuk membaca Dunia Sophie, yang mengatakan bahwa buku ini akan membuat diri bertanya-tanya "Siapa diriku?", Yap benar, buku ini membuat saya memikirkan eksistensi di dunia ini.


Buku yang menurut saya begitu kompleks.

Buku filsafat yang menyenangkan, dari filsafat kuno hingga kontemporer, dari Democritus hingga Freud.

Buku yang membuat saya selalu berpikir hingga menggerutu sendiri, karena kelogisan yang tersurat di sini.

Filsafat yang sering dikatakan rumit dan sulit, di sini kita akan menemukan filsafat yang renyah berprotein, penggunaan bahasa yang mudah, alur cerita menyenangkan, dan mutu yang tinggi.


Hal ini menjadi penting, karena terkadang kita mempunyai sebuah gagasan yang luar biasa tetapi proses penyampaian yang kurang baik, itu tidak akan menjadikan hasil yang bagus.

Ada sebuah perasaan yang begitu menyenangkan, membahagiakan saat membaca buku ini, yakni berpikir dan rasa untuk ingin mendiskusikan buku ini, kita harus punya teman diskusi sebelum membaca buku ini.

Cogito, ergo sum, yang dikatakan oleh Filsuf Rene Descartes yang secara arti adalah, "aku berfikir, maka aku ada", Boom!

Masa Romantisisme adalah bab yang sangat saya sukai, entah kenapa. Aku merasakan sebuah hal yang indah pada sejarah peradaban manusia, sembari mendengarkan musik dari Beethoven, more romantic!

.

.


Ringan tapi berat adalah deskripsiku untuk buku ini, dan masih menjadi novel terbaik sejauh ini.


I love you Gaarder!


24 January 2022


Komentar

Postingan Populer