Jejak Membaca: Aroma Karsa. #1


 


 Buku Aroma Karsa yang ditulis oleh Dee Lestari menarik minatku karena keindahan visual sampulnya yang begitu menarik, pilihan bentuk huruf yang menjadi judul kubayangkan seperti akar-akar pohon begitu melebur dengan simbol lainnya, dua tangan yang saling menggapai kesatuan, burung dan kupu-kupu terbang mengitari sampul, keren.


Sejauh membaca karya-karya dari Dee Lestari aku selalu mendapatkan perasaan antusias, karyanya selalu memberikan rasa candu, sehingga bisa membuatku duduk 5 jam di sofa yang hanya ditemani segelas air madu yang diberikan mamaku Tanpa beranjak kemanapun, menyihir! 


Di dalam buku ini terdapat kompleksitas, sampah, aroma, wangi, perjalanan, mitos, kesetiaan, ambisi, lugu, ilmiah, Francis, Bekasi dan lainnya.


Di sini terlihat kesungguhan Dee Lestari dalam menyuguhkan sebuah cerita, riset yang mendalam dilakoninya, berbagai macam aroma hadir dalam buku ini, Bantar Gebang yang menjadi TPA dari ibu kota Indonesia, hingga Francis lebih tepatnya Grasse yang menjadi pusat parfum dunia.


Di konteks Bantar Gebang, Dee tidak terlihat menyinggung secara langsung pengolahan limbah, di mana bukan hanya sampah yang ada di sana, melainkan manusia pun banyak yang terkubur di sana. Dee hanya menampilkan sebuah kenyataan yang ada.


Buku ini membuatku sadar atau lebih tepatnya membuatku menjadi tertarik akan sebuah aroma, keindahan, kekacauan, kehancuran dan kebahagiaan, semua dapat tersimpan dengan baik dalam aroma.


Hidung kini kalah eksis dengan mata dan telinga.


Dan buku ini adalah buku pertama yang kutuntaskan di tahun yang baru ini, Dan buku setelah aku menuntaskan Dunia Sophie. Selamat tahun baru,  fellas! Mari rajut kembali segala yang kurang di tahun sebelumnya. Merci, mon ami.


06 Januari 2022

Komentar

Postingan Populer