Catatan Pertemuan Simulasi Praktik Diplomasi

 




"Selembut-lembutnya jalan dan sebesar-besarnya dampak adalah dengan melalui jalan kebudayaan."

Pertemuan Simulasi Praktik Diplomasi ini sangat menarik sekali, pertemuan ini sebenarnya saya tunggu-tunggu, karna saya ingin belajar bagaimana praktik diplomasi ini berjalan. Kenapa pertemuan ini menarik, karna dalam pertemuan ini disuguhkan secara langsung bagaimana diplomasi berlangsung, dan itu memberi pembelajaran yang “lebih terasa”.

Pertemuan kali ini dibagi menjadi beberapa kelompok; Kelompok 1 (The Pitch), kelompok 2 (Venture Capitalist), kelompok 3 (Board of Chairman), kelompok 4 (Managerial Team Tech), kelompok 5 (Human Resource Division), dan kelompok 6 (Managerial Team Finance).

Di dalam praktik diplomasi, penting bagi kita untuk dapat memahami bagaimana latar belakang dari kawan negosiasi kita, setidaknya mengetahui pandangan umum tentang suatu kebudayaan tertentu. Untuk mengetahui suatu kebudayaan tertentu kita bisa mengetahui dari sejarahnya, seperti contoh kebudayaan Korea Selatan, negara ini telah mengalami banyak perubahan dalam beberapa abad terakhir, yang sebagian besar terkait dengan pengaruh asing dan peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Kebudayaan Korea Selatan juga sangat dipengaruhi oleh konfusianisme yang diperkenalkan sekitar 1.000 tahun yang lalu oleh dinasti Goryeo. Konfusianisme telah membentuk nilai-nilai dalam masyarakat Korea Selatan, seperti penghormatan pada leluhur, etika bekerja yang keras, dan pentingnya pendidikan.

Dari pembacaan sejarah tersebut kita dapat mengetahui secara luas dan singkat bagaimana orang-orang Korea Selatan memiliki sikap dalam bersosial maupun dalam bekerja, dan  setelah mengetahui latar belakang kebudayaan tertentu kita bisa dengan maksimal melakukan kerja-kerja diplomasi dengan basis kebudayaan. Selembut-lembutnya jalan dan sebesar-besarnya dampak adalah dengan melalui jalan kebudayaan.

Dalam Simulasi Praktik Diplomasi ini, saya mendapatkan peran sebagai The Pitch, The pitch adalah yang bertanggung jawab dalam bidang operasioanl dan yang bertugas untuk presentasi di hadapan para Venture Capitalist. Venture Capitalist adalah investor-investor yang akan mengocorkan pada perusahaan kita.

Tetapi, sangat disayangkan dalam melakukan simulasi ini, khususnya saya tidak mempersiapkan hal ini secara matang, padahal dalam diplomasi, tahap pra-negosiasi itu sangat penting, dalam menyiapkan materi yang akan kita suguhkan dan bagaimana materi itu disampaikan di hadapan para Venture Capitalist yang memiliki yang terdiri dari beragam macam kebudayaan.

Hal yang saya garis bawahi dalam pertemuan kali ini adalah dalam pra-negosiasi, dan harus bisa berargumen secara kuat tanpa memperlihatkan emosi. Ketenangan dalam bernegosiasi sangat penting, dan objektivitas harus menjadi dasar.

Dalam tim The Pitch ini juga beranggotakan beragam kebudayaan, dan agama, harus bisa bagaimana mengolah subjektivitas-subjektivitas menjadi sesuatu yang bersifat objektif.

Pada akhirnya negosiasi tersebut memiliki konsensus bersama, bahwa para investor berkenan memberikan dananya senilai 500 juta, dengan memberikan tim The Pitch untuk bekerja secara WFH dan mendapatkan uang lembur. Serta alotnya sebuah negosiasi yang saya rasa masih acak-acakan, khususnya dengan apa yang saya lakukan



vidio diambil oleh Haikal 

Komentar

Postingan Populer