Vacation Time





Akhirnya! Aku mengalami secara empiris menyaksikan band kesukaan konser, di mana awalnya pesimis karena pandemi, apakah musik masih bisa bersenandung secara langsung atau hanya bisa didengar lewat gawai? Meskipun aku sedikit malas untuk menyebutkannya, tapi sertifikat khas pandemilah yang mengantarkanku ke sana. 
.
Malang menjadi tempat bersenandungnya Silampukau, lirik-lirik Silampukau begitu identik dengan suasana Surabaya, karena Silampukau adalah band dari Surabaya. 
.
Dalam lagu-lagunya memotret fenomena-fenomena yang terjadi di sana.
Dalam lagu yang berjudul " Si Pelanggan", itu menceritakan tentang bagaimana nasib Gang Dolly yang digadang-gadang akan ditutup, padahal katanya Gang Dolly adalah "Suaka bagi hati yang terluka".
Juga dalam lagu "Bola Raya", yang bertutur tentang lapangan bola yang kian kini kian tiada, diganti gedung-gedung tinggi menjulang, dikarenakan itu main bola di jalan raya adalah sebuah simbol yang keras.
.
Lirik juga instrumen musiknya sangat aku sukai.
Sepak Bola, secara kultur Malang dan Surabaya adalah rival, seperti Persib dan Persija. Dan kini Silampukau yang lagu-lagunya identik dengan Surabaya mengadakan konser di Malang, yah begitu luar biasa, aku mendapatkan sesuatu dari sana, bahwa seni menembus segala batasan.
 


Komentar

Postingan Populer